Maaf tulisan ini saya post juga di Nipop Blog. Maksudnya agar saya mendapat input lebih banyak lagi:
Ketika mengumpulkan barang2 Iman yang digunakan selama masa sakitnya, ada terpikirkan akan dibuat apa barang2 ini. Jadilah saya berdiskusi dengan anak2: Lendra, Yana dan Yani.
Mereka beranggapan bahwa selama ini kami diberi waktu dan kesempatan untuk belajar bagaimana merawat keluarga yang sakit berat tanpa tahu seberapa lama waktu yang diberikan. Dengan tekad akan memberikan yang terbaik untuk Iman, maka semuanya kami jalani dengan cara try and error.
Terus terang, banyak benar hal2 yang tidak kami ketahui sebelumnya apalagi kami punya latar belakang yang jauh berlainan sama sekali. Iman dan saya misalnya sama2 dari teknik meskipun bidang ilmu yang berbeda. Begitupun Len dan Yani. Yana dari bidang psikology. Gak ada sama sekali sangkut pautnya dengan ilmu kesehatan/kedokteran. Tetapi dengan kejadian Iman, kami dipaksa untuk mengerti bidang kesehatan/kedokteran meskipun tidak sedalam ahlinya tapi setidaknya akal kita diajak bicara soal2 yang menyangkut kesehatan terutama yang berkaitan dengan penyakit Iman.
Kami mengerti bahwa penyakit Iman lambat laun akan menurun menuju pada titik terendah yang pada akhirnya akan menuju pada kematian. Tapi sampai berapa lama kami tidak tahu persis. Dokterpun tidak dapat memprediksinya. Tapi sampai menuju titik itu, kami akan mengisinya dengan hal2 yang membuat Iman tidak terlalu tersiksa (istilah kami tentunya). Inilah yang kami maksudkan dengan 'memberi yang terbaik untuk Iman'. Makanya saya selalu menuntut pelayanan yang baik bagi Iman. Saya tidak mau mentang2 Iman tidak dapat berbuat apa2 lalu diperlakukan dengan se-mena2. Sampaipun hal se-kecil2nya harus diberikan yang terbaik.
Sebagai contoh misalnya, karena DM maka saya selalu menjaga agar tidak terjadi luka atau perdarahan. Untuk oral hygienisnyapun, saya tidak mau menggunakan sikat gigi biasa. Meskipun gigi dan mulutnya tidak pernah lagi digunakan untuk mengunyah karena pemberian voeding melalui sonde, tetapi produk air liur tetap berjalan bukan? Maka gigi dan mulut tetap harus dibersihkan. Tetapi tidak dengan sikat gigi biasa! Maka saya memakai pembersih gigi yang disebut swab dan pagavit untuk membersihkan lidahnya. Ini adalah salah satu contoh! Swab dan pagavit itu disposible jadi hanya sekali pakai langsung buang. Dan barang2 ini tidak ada di Bandung!
Contoh lain, meskipun tidak bisa menggerakkan badannya, tetapi kami usahakan Iman masih dapat beraktivitas setiap hari, jadi dibuat mobilisasi yang tinggi. Kasihan juga kalo cuma disuruh ditempat tidur aja khan? Makanya dipakailah hoist agar bisa memindahkan Iman dari tempat tidur ke kursi roda atau kursi mandinya. Hoist juga memudahkan pekerjaan perawat dan menghindarkan dari cedera punggung perawat akibat salah angkat pasien. Mengherankan rumah sakit Boromeus di Bandung belum memiliki hoist padahal sudah punya Stroke unit. Saya gak tahu bagaimana rumah sakit lainnya....
Postingan kali ini, saya ingin menuangkan ide saya dan anak2 untuk membentuk sebuah sarana yang memberikan pertolongan pada orang lain melalui konsultasi berdasarkan pengalaman kami selama ini yang tidak seberapa. Rasanya setiap kejadian yang selama ini kita hadapi pastilah ada hikmahnya. Mungkin ini juga maksudnya biar apa yang saya dapat selama merawat Iman supaya bisa diamalkan kepada orang lain. Makanya judulnya menjadi 'spreading our experience'......
Saya memang sudah bicara juga dengan dr Reggy, tetapi saat itu kita masih dalam taraf membentuk kelompok dimana mengumpulkan orang2 yang butuh teman untuk sharing apa yang mereka rasakan setelah ditinggal pergi pasangannya. Mungkin dibuat coffee morning lalu saling mengeluarkan isi hati masing2/curhat. Kalau biasanya kita curhat pada pasangannya maka sekarang dikumpulkanlah untuk ber-sama2 mencari penyelesaiannya. Berdasar pengalaman dr.Reggy, ada loh, yang jatuh di rumahnya tanpa diketahui keluarganya karena seisi rumah sibuk sendiri!! (Jadi keinget postingan di blog Ika tentang tempat curhat melalui e-mail!!)
Sebetulnya idee ini bagus juga buat saya sehingga saya ada kegiatan yang bisa juga sedikit2 melupakan kesedihan saya yang ujung2nya saya melihat seperti ingin dikasihani orang aja!!! Saya masih agak bingung bentuk konkretnya seperti apa ya? Makanya saya posting disini barangkali bisa dikembangkan oleh teman2, wujudnya seperti apa yang sebaiknya saya buat sehingga saya bisa aktip meneruskan kerja saya yaitu membantu orang lain. Tapi, wadah ini bukan saingan dokter2 lo! Malah saya pikir harus ada kerja sama yang bagus dengan para dokter secara saya gak ada ilmunya sama sekali dari kedokteran...!!!
Saya gak tertarik yang berbau politik ya. Saya lebih tertarik action daripada omdo (omong doang). Tolong kasih masukkan ya??? Saya percaya teman2 pasti mau deh kasih masukkan pada saya dan saya akan menunggu dengan sabar......
27 comments:
buat website/blog konsultasi seputar penyakit alm pak Iman dan pengalaman cara merawatnya, buat flyer/brosur berisi informasi seputar itu, apalagi ya...baru itu yg terpikir...
Poppy yang bunda sayangi, Semoga Poppy tetap tabah dan tidak menoleh kebelakang. Lihat terus kedepan karena kehadiran Poppy masih diharapkan Lendra, Yana, dan Yani. Apakah bermanfaat untuk kesehatan Poppy mengingat-ngingat pengalaman waktu Iman sedang dirawat? Mungkin sebaiknya ditanyakan kepada psycholog kita kalau positifnya lebih banyak ya dikerjakan saja. Pop, bunda bukan menakut-nakuti tapi banyak bunda lihat pasangan yang ditinggalkan merasa kesepian dan merasa putus asa. Hal itu sering terjadi dikaum laki-laki. Setelah dimanja sekian lama ya kalau tidak kawin lagi mereka akan mengikuti pasangannya. Bunda mendoakan hal ini tak terjadi didiri Poppy. Pengalaman yang sama terjadi dengan bunda waktu ayah di by pass 5 tahun yang lalu. Sesudah bypass itu ada pemulihan mental yang mengharapkan pasangan sabar dan tabah. Bunda merasa putus asa diwaktu itu dan kepingin menulis Apa yang diketahui sesudah operasi jantung. Tapi sampai sekarang belum kesampaian dan ayah sekarang telah pulih dan Alhamdulillah kondisinya prima. Sekian cerita bunda yang panjang ini.
Saya setuju dengan ide bagus anda.Kalo disini, sudah banyak klub-2 begini, bagus-2 lagi. Mana dibimbing dokter dan perawat serta psikolog. Mungkin di indo belum ada krn belum banyak yg tahu betapa bergunanya klub-2 begini. Siapa tahu anda bisa memulainya, ada nilai ibadahnya insya Allah.
kebetulan saya juga pernah merawat bapak saya yg pernah kena stroke, alhamdulillah cepat ditangani sehingga pemulihannya berjalan baik (90% lebih), nah, sekarang kami semua anak2nya bersama2 membentengi makanan dan gaya hidup bapak saya teh. Selama ini, saya cuma bisa spread our experience out to the closest society saja, siapa yg mengalami hal yg serupa, dan kami kenal, ya kesitu saja saya bagi2 pengalaman...... point saya adalah, kalo belom ada gambaran spt apa caranya, barangkali ke teman2 dekat atau siapa saja yg dikenal dulu, sambil merintis wadah yg lebih besar. Good luck.
Usul teh Dy dan keinginan bu Poppy itu bagus sekali.... Karena kadang kalau kita sedang menghadapi hal2 berat kita perlu informasi dan juga temen curhat..... Kalau di Bandung bu poppy bisa kerjasama dengan pihak dr dan rs untuk membentuk kelompok seperti yang ibu katakan bagus sekali.... apalagi kalau ada psikolog yang mau ikutan.... pasti lebih ok....
Bu aku salut dengan yang telah ibu kerjakan untuk suami dan keluarga ..... dan aku juga yakin untuk ke depanpun ibu akan melakukan yang terbaik juga... Maju terus bu... and tetap semangat!!
Terima kasih Dy....
Tadinya emang saya juga mo langsung buat blog/websitenya tetapi anak saya bilang, ntar kalo udah jalan bisa diposting apa aja yang terjadi sekalian memperbaikinya step by step....
Terima kasih bunda untuk perhatiannya.
Inilah yang mau saya garap, untuk mereka yang sudah ditinggalkan pasangannya dan merasa kesepian & putus asa, diadakan kelompok bersama untuk sharing bersama. Ini juga merupakan usulan dr Reggy yang menangani Iman tempo hari. Saya tidak akan melihat kebelakang, Insya Allah, tetapi saya hanya ingin membantu mereka yang mengalami hal serupa saya dan saling sharing bagaimana kami mengatasinya.....
Sekali lagi terima kasih perhatian bunda...
Insya Allah, tahapan pertama saya mungkin memang membuat kelompok untuk sharing pengalaman dan curhat dulu. Saya sudah dijanjikan dr Reggy yang akan membantu, juga akan memberi ceramah misalnya bagaimana kita menjaga diri kita sendiri.... secara sudah tidak ada pasangan untuk berbagi...
Terima kasih untuk sharingnya ya...
Tahun 1995, Iman mengalami stroke pertama. Mula2 di Jakarta ditangani dr Herman dari RS Kartika Gatot Subroto, kemudian dilanjutkan dengan dr Reggy di Bandung. Pemulihan mentalnya berjalan lebih setahun sampai saya mengundurkan diri dari pekerjaan saya dan memfokuskan diri merawat suami. Hingga Iman kembali PD dan dr Reggy bilang, 'inilah pasien saya yang boleh dibilang 100% sembuh'. Sebelas tahun lamanya sampai dapat stroke di batang otak April 2006 lalu, dan 10 bulan lamanya saya diberi kesempatan merawat sampai Iman meninggal....
Jadi, saya merasa ini adalah kesempatan saya juga untuk membantu orang lain dengan pengalaman secuil saya bagaimana merawat dan menyiapkan segalanya termasuk mental kita yang akan ditinggalkan......
Walahu'alam
Terima kasih Thata.... ini satu point lagi dasar saya membentuk kelompok seperti yang saya utarakan. Lebih kepada memberi informasi dan teman curhat...!!!
Sekali lagi terima kasih Thata!!
Pengalaman saya dalam merawat Iman ada di Nipop Blog, bisa dilihat melalui Link saya yang ada di MP ini.
Bantuan medis saya bisa manfaatkan relationship saya dengan dokter2 yang selama ini turut merawat Iman, terutama dr Reggy, dan juga perawat2 yang selalu membantu saya selama ini.
Tetapi kesediaan Rinrin yang akan membantu saya kelak akan saya catat lo! Jadi jangan kaget ya, ntar suatu saat saya akan datang menggedor pintu Rinrin...!!!
Terima kasih sebelumnya!!!
insya Alloh selagi saya mampu Teh Poppie, dengan senang hati... akan lebih berarti ilmunya jika ada manfaatnya buat khalayak....
Semoga Allah membukakan jalan untuk niat tulus t'Poppy n sodara2ku disini.... Amin. InsyaAllah !!!! *Keukeup dedeuh sareng sono ti sakulawrgi di Jeddah t'Poppie !!!!*
idenya bagus sekali bu...
niatnya aja dah dicatat oleh-Nya apalagi klo dah berjalan. sepertinya mmg harus dibentuk dulu deh kelompoknya baru setelah itu dibuat site`nya. barangkali data dari dr Reggy bisa membantu, siapa aja yg telah mengalami hal yg sama dgn ibu, lalu dikontak dan bisa diadakan pertemuan. mungkin undagan pertamanya bisa atas nama dr Reggy.
semoga Allah memudahkan langkah mulia ini....amiiiiiiiin...
Bu Popie, saya pnya pengalaman magang di RS Dharmais Jakarta th 96. Di RS ini setiap hari Rabu (klo tdk salah), hari dimana para pasien dikumpulkan, olah raga bersama, bernyanyi dan juga kedatangan tamu. Tamunya ini biasanya adalah penderita kanker yang berhasil menghadapi masa-masa kritis. Tujuan acara ini tentunya untuk memacu semangat pasien. Kegiatan ini dilakukan oleh bagian rehabilitasi RS, (social worker). Selain ke pasien, social worker juga biasanya berhubungan dengan keluarga pasien tentang berbagai hal yang harus diketahui oleh keluarga pasien persis seperti yang bu Popie tulis kan.
Beberapa RS besar seharusnya sudah memiliki bagian Rehabilistasi yang salah satu bagiannya adalah social worker (bukan volunteer). Mungkin bu Popie bisa menguhubungi bagian ini di RS.
Saya tidak tahu apakah jurusan kesejahteraan sosial unpad dan STIKS Bandung memiliki calon soc worker yang di magangkan ke RS atau tidak.
Semoga bermanfaat...Inna (Soc worker yang ke sasar...:D)
Setuju dengan ide teman-teman diatas Bu Popie selain membuat web site khusus juga bisa sekaligus membuat mailist yang melibatkan dokter dan psikolog (merefer dari kesuksesan mailist sehatnya dokter wati), selain itu juga secara berkala diadakan kopi darat dalam bentuk seminar atau sharing knowledge yang terkait dengan penyakit itu. Ide yang sangat mulia, mudah-mudahan dimudahkan jalannya dan diberi kelancaran. Amin.
sangat mendukung niat Ibu Popie, semoga dimudahkan oleh Allah ya Bu..amin..
Amiin... terima kasih untuk doanya.
Jazakallah khairan katsiron .......
ide emang lumayan.... tapi belon kebuka bentuk konktretnya. Any idea & suggestion???
ide bagus... saya akan coba melaksanakannya.
Jazakallah khairan katsiron ........
Wah.... ini pengalaman bagus....!!
Segera saya akan hubungi keponakan Iman yang kebetulan sedang mangambil spesialisasi sebagai dokter rehab. di RSHS....
Terima kasih banyak lho...!!
Jazakallah khairan katsiron
Alhamdulillah, semakin banyak usul dan ide bermunculan. Semoga lancar usaha anda ya Bu dan semoga Allah SWT mencatatnya sbg ilmu yg berguna dan amal jariyah. Aamiin.
bu poppy salam kenal.
Mungkin sebagai langkah awal membikin mailinglist dulu bu. Kumpulkan email2 orang yg tertarik dengan kegiatan ini. siapa saja. nantinya kan bisa terpadu dan dimanfaatkan sesuai dengan bidangnya masing-masing. dari situ ngobrolin teknis apa mau dibikin semacam portal untuk konsultasi online maupun offlinenya.
Di Montreal sini bu ada yang nama CLSC semacam puskesmas. nah di puskesmas gak hanya dokter dan nurse saja tetapi ada juga social worker yang bertugas untuk melayani konsultasi dari masalah keuangan sampai menolong orang-orang untuk bangkit dari keputus asaannya.
nah social worker (ini udah ada sekolahnya) inilah nanti yg akan mengkoordinir para volunter untuk ditempatkan sesuai dengan kebutuhannya. nah bagus juga kerja sama dengan para social worker ini. Di Indonesia, saya rusa sudah banyak bu.
oh ya bu, saya ikut berduka cita atas kepergian bapak ya. Insya alooh bapak bahagia di sana ya . Amin. apalagi ibu punya keinginan yg mulia ini. tentu bapak akan bangga.
waa...
spechless...
bila ada yang bisa kami bantu... apa saja, buat proyek uni... kami mau
sejauh ini kami bergeraknya di bidang pendidikan sih uni.. mungkin nyambung juga kali
oh ya, menurut pengalaman kami, sebelum bener-bener mulai, sebaiknya jangan bikin yayasan dulu, karena yayasan itu uang pendiriannya besar (jutaan), lagipula dikenai pajak pendapatan.
terus, kalo bisa mendirikannya di notaris yang kenal, jangan yang kita gak kenal, karena harganya jauh berbeda
oh ya, kalo bisa diantara orang yang ngediriin, ada yang orang hukumnya uni, biar nanti bisa diatur supaya pajaknya tetap nil, karena kan jatuhnya sosial. Cuma ini memerlukan laporan rutin, yang harus diatur sama orang yang ngerti (aku jg nggak ngerti, diurusin orang)
satu lagi oh yanya, uni, kalo boleh saya minta alamat daratnya uni, bersama telfonnya, via PM aja
apa boleh gitu, saya hubungkan dengan jaringan yang saya tahu, insyaallah uni, saya akan coba bantu dengan jaringan-jaringan itu. nanti saya obrolkan dulu sama teman-teman di Bandung, siapa tahu teman-teman ada yang punya ide yang seragam, jadi bisa bantuin uni untuk mewujudkan ide uni seutuhnya.
Post a Comment